UNTUK DIKENANG

Kita lahir dari keinginan – keinginan. keinginan untuk maju, berkembang, berjuang, keluar dari kebiasaan, keluar dari zona nyaman, keluar dari kekangan dan meraih kemenangan. Namun, semua hasil yang telah dicapai, sangat tidak elok jika kita lihat hanya dari akhir cerita. Sebuah kemenangan sejatinya  merupakan hadiah kecil dari perjuangan – perjuangan perih saat latihan. Dan Kudeso yang sangat kita banggakan ini telah meraih kemenangan – kemenangan yang benar – benar di luar dugaan. Namun sayang, banyak pertanyaan dalam benak ini ketika KUDESO dikesampingkan oleh para SENGKUNI yang tak sudi melihat kita berlari. Ketika KUDESO dikesampingkan oleh para SENGKUNI yang tak sudi melihat kita berlari. Sekali lagi Ketika KUDESO dikesampingkan oleh para SENGKUNI yang tak sudi melihat kita berlari.

  • Organisasi mana selain kita yang berlatih lebih dari 8 JAM per hari?
  • Organisasi mana selain kita yang tanpa ANGGARAN mampu meraih kemenangan paling berkenang?
  • Organisasi mana yang tanpa BIROKRASI mampu memberikan PRESTASI?
  • Dan organisasi mana selain kita yang saat latihan tak pernah DILIHAT, DILIRIK, DISAKSIKAN, DITEMANI, bahkan DIPERHATIKAN oleh kalangan – kalangan pemegang kepentingan?

 Jawablah dengan hati sanubari kita, dan saya bisa pastikan semua setuju  jawabanya “TIDAK ADA”.

Maaf sedikit MENYENGAT, hal ini hanya untuk membakar SEMANGAT.

Hanya sebuah refleksi. Sebenarnya Ketika kudeso berkibar, ada banyak sekali orang – orang yang TERBAKAR. Terbakar oleh KEUNTUNGAN YANG LUAR BIASA BESAR.

The source of achievements

Tak usah dipertanyakan lagi apa yang dapat diberikan Kudeso kepada Uniku. Karena berbagai prestasi mentereng sudah langganan jd tamu agung di uniku, seperti membawa uniku posisi ke lima di jabar saat NUEDC, posisi pertama se wilayah 3 cirebon 2 tahun berturut – turut dalam Debate Compeition, bahkan posisi 1 di jabar melewati semua PTS/PTN yang ada di tatar pasundan dalam ajang Duta bahasa. Semua prestasi ini merupakan hasil yang tidak ujug – ujug diraih, melainkan melewati proses dan fase yang sangat berat. Seperti kata The Founding Father of Kudeso, Mr. ELBI “Semua prestasi ini mengindikasikan bahwa KUDESO berevolusi dengan cara-cara yang menakjubkan.  Ia tidak hanya berperan sebagai mesin pencetak debater tapi memoles (calon) manusia yang unggul dan bisa menjadi kebanggaan banyak orang.” Ada sentilan menarik juga yang diutarakan beliau bahwa “sekarang anak – anak kudeso itu sudah bukan lagi layak jual, melainkan sudah terserap pasar.” Hehehe
Untuk contoh nyata, cukup kita lihat para anggota kudeso dan pelatihnya. ;)

The immortal Promotion

Hal yang lepas dari radar Kampus kita ialah, promosi yang berkelanjutan dan up to date. Sebagai organisasi yang hidup, berhati mulia dan tak pernah redup. Setiap latihan, Kudeso melakukan promosi yang pasti dan abadi. Abadi dalam kenangan.  Apa itu? kita bahas nanti, sekarang kita baca dulu cerita dibawah ini.

Tiap PMB dimulai Uniku selalu sibuk dengan promo ke sekolah-sekolah yang tak sedikit mengeluarkan angggaran untuk kegiatan itu. Mahasiswa harus digaji, dosen harus digaji, dan sekolahnya pun harus digaji juga. hmmm tapi ada beberapa hal yang patut kita soroti. Yakni hampir semua perguruan tinggi melakukan itu. Jadi intinya strategi itu sudah umum dan biasa. Kemudian sumber daya manusia yang melakukan promo pun tidak terlalu bisa MENJUAL Uniku saat itu.

Yang dilakukan oleh Kudeso ialah beyond the imagination & beyond the expectation. Dengan sumber daya manusia yang penuh komitmen  dan determinasi tinggi. Kita mampu melakukan promosi tanpa harus digaji namun pasti. Promosi itu dilakukan kita dengan mengembangkan sistem bimbingan bahasa inggris dan motivasi. Lebih dari 5 sekolah – sekolah yang ada di kab.kuningan telah bermitra dengan kudeso. Diantaranya SMA 1, 2, 3 Kuningan, SMAN 1 Ciawigebang, SMK Patriot, SMK 5 Kuningan dll. Ibarat sebuah percintaan. Hubungan kita sangat erat dan terjalin mesra. Terbukti tak bosan-bosanya siswa dari masing-masing sekolah sering mengikuti latihan kudeso di kampus. Selain itu, kita juga melatih langsung ke sekolah – sekolah tersebut. Hasilnya apa ? tingkat ketertarikan para siswa yang dilatih kudeso lebih tinggi dari pada yang tidak. Kemudian kita pun berhasil menelurkan bibit – bibit juara kepada adik – adik kita. Sebagai contoh, SMA 2 yang menjadi juara 1 Debat B. Inggris se wilayah 3 cirebon dan menjadi Juara ke 3 Se Jawa Barat, kemudian mengantarkan Nursidiq jadi juara 1 nasional Speech Contest dan berhak mendapat beasiswa full di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Tanpa ada perintah & dukungan pun kita melakukan promosi yang pasti, apalagi jika di dukung. Hmmm sungguh – sungguh diluar dugaan.

Promosi yang selanjutnya ialah berkenaan dengan perkembangan zaman. Di abad yang serba canggih (baca : penuh informasi) ini, kampus kita akan sangat tertinggal jika tidak mencoba untuk mengembangkan promosi dalam dunia maya. Meskipun uniku sudah bisa melakukan pendaftaran daring, namun tetap saja pendaftaran yang sesungguhnya calon mahasiswa harus  tetap harus secara langsung datang, lalu apa gunanya pendaftaran daring? Hmm namun bukan hanya itu, intinya ialah mengapa sampai saat ini kampus kita belum memilikI akun jejaring sosial yang hidup? Baik facebook, maupun Twitter. Padahal tiap tahun kampus kita memiliki sarjana – sarjana komputer yang cukup handal (katanya). Lihat akun facebook kudeso, tiap saat selalu ramai oleh lautan ilmu pengetahuan. Tak jarang juga anak – anak sekolah menengah atas yang ikut nimbrung di akun kita. Bagian dari promosi kah? Tentulah.

Dibawah ini merupakan kicauan menggelitik yang selalu kita jumpai

Memerhatikan yang tak sepatutnya diperhatikan
Merayakan yang tak sepatutnya dirayakan
Merangkul yang tak perlu dirangkul

Lalu siapa dan apakah yang patut

DIPERHATIKAN?

DIRAYAKAN?

DAN
                            DIRANGKUL?

Semua pasti tahu dan yang tahu terkadang pura – pura tidak tahu, atau tidak tahu ? sungguh – tak tahu malu.

The  day after tomorrow

Hati ini sedikit menangis kesasitan ketika melihat para penerus dari generasi terdahulunya hanya DATANG & PERGI SESUKA HATI dari KELUARGA yang sangat saya keramatkan ini, dari KELUARGA yang sangat saya keramatkan ini, dan sekali lagi dari KELUARGA yang sangat saya keramatkan ini. Bahkan sempat terbesit dalam fikiran saya, jika kondisi ini tak berubah. Kudeso ini hanya akan menjadi catatan sejarah. Catatan yang manis dikenang dengan ungkapan.
  • Dulu di Uniku ini ada Club Debat yang Hebat.
  • Lima tahun lalu B.Inggris kita Raja se wilayah priangan timur.

Atau pertanyaan – pertanyaan sederhana seperti
  • Sekarang ko ga ada yang ikut lomba debat dari UNIKU?

Atau bahkan,
  • Masih ada ga sih club debat di uniku?

Sedih memang, perih jua, bahkan pedih benar ketika mencoba melihat masa depan Keluarga yang penuh generasi emas ini. Sekarang, kita tinggal menghitung waktu, apakah emas akan bertambah dengan berlian dan mutiara, atau emas itu akan tetap menjadi emas yang hanya cukup dikenang.

R, Mas Ageng Sutrisno Wisanggeni Wicaksono
Cihideunghilir, 26 Januari 2013

Post a Comment

0 Comments