DAPUR ORGANISASI:
MERACIK, MEMASAK, DAN MENGHIDANGKAN
Muhammad Romadhon Mubarok
Organisasi yang baik
adalah organisasi yang memiliki garis komando yang efektif dan struktur
birokrasi yang jelas. Ibarat sebuah rumah, terdiri dari ruang tamu, ruang
tidur, ruang makan, kamar mandi, dan dapur. Setiap ruangan yang ada
bersatu-padu dan bersinergi untuk menciptakan rumah yang layak tinggal.
Jika kita ambil
contoh dapur, maka ruangan ini berkaitan erat dengan kegiatan masak-memasak.
Dimulai dari bumbu dan rempah-rempah yang menciptakan aroma khas. Lalu diracik
untuk kemudian dimasak bersama bahan lainnya. Dan di akhir diberi pernak-pernik
agar terlihat apik serta dihidangkan untuk dijadikan suplemen energi seluruh penghuni
rumah. Itu lah substansi dari dapur; meracik, memasak, dan menghidangkan.
Menurut ustaz Karya
Ahdi, selaku sekretaris Pondok Pesantren Husnul Khotimah, sekretariat (kantor,
penj.) sebuah organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam dinamika keorganisasian.
Sekretariat adalah markas para organisator untuk kemudian merancang,
mengeksekusi, dan mengevaluasi setiap rencana yang ada. Sehingga formula
manajemen George Terry dapat dipraktikkan secara pasti dan dinamis; Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling.
MERACIK: Planning dan Organizing
Layaknya memasak,
setiap bahan-bahan yang dibutuhkan pasti akan dipersiapkan terlebih dahulu.
Begitu pula dengan organisasi, harus ada perencanaan matang agar dapat meraih
tujuan yang diimpikan. Dari hal-hal
teknis, seperti visi, misi, dan arah kebijakan. Sampai hal-hal administratif,
seperti Standard of Procedures. Tidak sebentar memang untuk
‘meracik’-nya. Dibutuhkan kesabaran dan telaten tingkat tinggi untuk bergelut
di dalamnya.
MEMASAK: Actuating
Setelah diracik tentu
langkah berikutnya adalah memasak. Setelah merencanakan, hal yang perlu
dilakukan adalah mengeksekusi. Adalah sebuah kesia-siaan apabila rencana yang
ada sudah matang, namun tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Di fase ini,
setiap elemen yang terkait harus berdisiplin dengan petunjuk dan teknis yang
diberikan. Andai satu saja tidak disiplin, maka hal tersebut akan berdampak
negatif terhadap rencana dan eksekusi selanjutnya.
MENGHIDANGKAN: Controlling
Di akhir kegiatan
masak-memasak, biasanya makanan yang sudah siap saji akan diberikan
pernak-pernik agar kelihatan lebih apik. Kemudian akan dipersilakan untuk
dicoba sebagai bentuk uji rasa. Apabila dirasa ada yang kurang, maka hal
tersebut akan menjadi catatan bagi koki yang memasaknya. Sama halnya dengan
rencana yang telah dieksekusi, perlu dipantau dan dievaluasi secara berkala.
Jika kurang diperbaiki, jika baik dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
Kesimpulan
Ada pepatah
mengatakan, jika kita tidak merencanakan apapun, maka kita merencanakan
kegagalan. Lebih dari itu, kesuksesan hanya dapat diraih atas kontribusi dari
setiap elemen yang ada. Karena pada akhirnya, ‘dapur’ organisasi hanya lah seonggok
ruangan tanpa fungsi apabila tidak ada tokoh yang berperan sebagai ‘koki’ di dalamnya.
0 Comments